Kamis, 25 Juli 2013

Kapan Indonesia Bersih Dari Korupsi?



Korupsi terjadi turun temurun, terus menerus, dan mengganas. Dibiarkan karena sang pemimpin memiliki andil besar pada sesuatu yang bernama “KORUPSI”.

Lalu sampai kapan hal ini terus terjadi?
Apakah sampai harta di Negara Indonesia ini Habis?
Setelah habis, hutang bertumpuk, anak cucu kita yang menjadi korban?
Na'udzubillahi min dzalik

Berita korupsi tidak pernah tidak ada, setiap hari disuguhkan oleh berita korupsi baik oleh media yang sering disebut “mainstream” ataupun media yang disebut oleh segelintir kelompoknya media “suci”.


Pola korupsi bermacam-macam dan sangat variatif, APBN/APBD menjadi bulan –bulanan keserakahan manusia yang memiliki “KESEMPATAN”. Orang-orang yang memiliki “KESEMPATAN” adalah :
-         Pengusaha
-         Konsultan
-         Instansi Pemerintah
-         Departemen
-         Dinas
-         Kementrian
-         Dewan
-         Bahkan Pemimpin tertinggi dinegeri ini
-         Dan lain2 (elemen terkait).

Berikut salah satu contoh mekanisme korupsi tersebut:
1. Himpunan Uang dari Setoran uang/pajak rakyat  yang menjadi APBN/APBD.
2. Departemen, instansi, dan pemerintahan lainnya punya rencana kerja.
3. Badan Anggaran (Dewan) menentukan alokasi.
4. Sinkronisasi antara Departemen, instansi, dan pemerintahan lainnya dengan alokasi BANGGAR.
5. Disinilah titik rantai dimulainya korupsi dan kolusi, Anggota dewan akan kontak pengusaha untuk ikut pekerjaan di dept A, B, C, D .... dst. Ataupun sebaliknya pengusaha kontak Anggota dewan mempertanyakan adakah peluang di dept A, B, C, D .... dst.
6. Penetapan di DEPKEU (Di posisi ini BANGGAR sudah aman, karena hanya merencanakan sedangkan deal sudah terjadi dengan para pengusaha dengan anggota dewan ataupun departemen terkait).
7. Tender dibuka ,.... Jreng jreng ,... disinilah para pengusaha bermain lagi dengan Departemen, instansi, dan pemerintahan lainnya .. jadi setoran si pengusaha itu ada 2 :
- ke anggota dewan.
- ke Departemen, instansi, dan pemerintahan lainnya.
8. Proyek berjalan dan akhir tahun = Pencairan , atau pencairan terjadi di 3 termin … disetiap termin inilah yang namanya JATAH PREMAN (JATPREM) mengalir ke pihak2 yang berkepentingan (dari mulai anggota dewan sampai ke elemen terkait (Departemen, instansi, dan pemerintahan lainnya)
9. Bagi2 jatah deh.

Pola diatas ada pola mekanisme sederhana dimana banyak sekali hal hal yang dilakukan secara terang benderang, seperti :
-       Beli anggaran, hal ini seringkali dilakukan anggota dewan yang memiliki “power” disuatu departemen/kepemerintahan , dimana pembeli anggaran tersebut adalah pengusaha guna mendapatkan proyek yang akan dating.
-      Proyek yang belum ada di ada-adakan.
-      Proyek fiktif yang seringkali terjadi pada pekerjaan studi kajian atau feasibility study, dimana jika di cek akan terdapat banyak temuan seperti : Bon hotel fiktif, Bukti administrasi yang carut marut, Daftar biaya terutama karyawan fiktif, daftar tenaga ahli yang hanya nama dan bahkan jika ditanya tenaga ahli tersebut tidak mengetahui pekerjaan yang berlangsung, dan elemen terkait lainnya.

Pemerintah melakukan pengawasan dengan Badang Pengawas yang bernama BPK, Inspektorat Jendral, & Badan pengawas lainnya baik didaerah ataupun pusat, Hasilnya :
-     Salam tempel antara Badan pengawas dengan pengusaha.
-      Salam tempel antara Badan pengawas dengan Instansi yang melelang pekerjaan.
-      Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang tentunya memiliki peran kuat dan “disegani” hanya tinggal kontak BOS dari Badan pengawas untuk memperlancar jalannya pemeriksaan, dan seringkali “deal tersebut” temuan itu harus selalu ada tapi jangan yang bersifat misal (artinya temuan hanya bersifat denda sedikit dari total nilai keseluruhan).
-      P2K atau pimpinan proyek yang harus pasang badan, dan melakukan segala sesuatu korupsi tersebut dengan sempurna tentunya tak ingin mati konyol, dan dengan beban kerja yang sangat berat (Pekerjaan harus “Tampak” bagus + Setoran sana sini) maka P2K tentunya ingin mendapat lebih.

Lalu Bagaimana Jika Pengawas dan Koruptor beserta elemen terkaitnya adalah satu kesatuan yang bekerja sama???
Bagaimana Jika Pengawas dan Koruptor beserta elemen terkaitnya ber sinergi melakukan aksi korupsi???
Apa yang akan terjadi pada Negara ini???

Sejatinya, AGAMA adalah basic untuk mencegah terjadinya KORUPSI, akan tetapi faktanya Pesantren, pengajian, dan perkumpulan berbasis agama malah sudah disusupi oleh Politik.


Agama dibuat carut marut, disusupi politik, dengan tujuan Pemerintahan berbasiskan agama tertentu akan lebih baik.

Saya tidak pernah bermimpi agar Indonesia menjadi Negara Islam .. Saya lebih bahagia dengan Demokrasi , saya muslim dan tak pernah terbersit Indonesia menjadi Negara Islam.

Dan saya pun yakin jika dilakukan survey, akan banyak yang menolak Negara Indonesia dijadikan Negara Islam, lalu apa tujuan partai Islam ?? ?
Apalagi partai Islam yang menyusup kedalam sesuatu yang suci bernama PENGAJIAN???

Kembali kefokus KORUPSI, Partai, Dewan, Pemerintah, Pengusaha, Konsultan, dan elemen terkait lainnya yang sudah berada pada EKOSISTEM KORUPSI akan terus menerus menggerogoti uang Negara yang berasal dari rakyat.

Korbannya siapa???
- Korbannya adalah rakyat yang rajin membayar pajak dan tidak pernah berada pada lingkar EKOSISTEM KORUPSI
- Rakyat miskin dan kaum terlantar yang seharusnya menerima bantuan dari Negara



Kapan Indonesia Bersih Dari Korupsi???

Jumat, 05 Juli 2013

Lutfi Hasan Ishaq Tidak Korupsi

Lutfi Hasan Ishaq Tidak Korupsi



1. Luthfi Bantu PT Indoguna Utama

Majelis hakim menyatakan Luthfi Hasan terbukti membantu PT Indoguna Utama untuk mendapatkan kuota impor setelah adanya pertemuan di Lembang. "Pada tanggal 29 Desember 2012, Ahmad Fathanah bertemu dengan Maria dan Elda kembali menegaskan kesediaan Luthfi Hasan Ishaaq untuk membantu PT Indoguna sesuai dengan hasil pertemuan di Lembang," ujar hakim Ahmad Sutikno.

Soal pertemuan ini, pernah dibongkar oleh saksi Elda Devianne, pengusaha yang biasa bermitra dengan Kementan. Elda pernah bertemu dengan Ahmad Fathanah dan Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth di Senayan City pada 29 Desember 2012. Dalam pertemuan itu, menurut Elda, Fathanah menyampaikan hasil pertemuannya dengan sejumlah petinggi PKS di Lembang.

Elda mengatakan bahwa Fathanah mengaku sudah bicara dengan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, ketua majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, dan Menteri Pertanian Suswono dalam pertemuan di Lembang tersebut. Pertemuan di Lembang itu menghasilkan kesepakatan bahwa Elizabeth akan dibantu dalam kepengurusan penambahan kuota impor daging sapi, sementara Mentan akan membaca situasi dan kondisinya Jika aman KPK tidak mencium maka akan segera dilanjutkan, jika tidak aman maka Fathanah harus siap jadi tumbalnya dengan jaminan Fathanah akan “dibiayai” oleh PKS.

Kesimpulan point ini : Luthfi Hasan Ishaaq tidak korupsi karena hanya merencanakan dan membantu dalam kepengurusan penambahan kuota impor daging sapi, sementara Mentan akan membaca situasi dan kondisinya, dan GODFATHER PKS Hilmi Aminuddin menunggu JATPREM jika korupsi sukses. TERBUKTI Kan bahwa Luthfi Hasan Ishaaq tidak korupsi?????


2. Rp 1,3 M Tidak Sampai ke Luthfi, Tapi Ada Motif

Majelis hakim menghukum dua direktur PT Indoguna Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi dengan hukuman dua tahun dan tiga bulan bui karena terbukti menyuap Luthfi Hasan Ishaaq, anggota DPR dari PKS. Uang memang belum sampai ke Luthfi, tapi hakim memiliki pertimbangan tersendiri.

Uang Rp 1,3 miliar tersebut diberikan agar Luthfi menggunakan kedudukannya untuk memengaruhi pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) agar memberikan rekomendasi penambahan kuota impor daging sapi tahun 2013 untuk PT Indoguna Utama dan perusahaan lain yang masih tergabung dalam grup PT Indoguna.

Uang Rp 1,3 miliar yang diberikan kepada Luthfi tersebut merupakan bagian dari keseluruhan komitmen fee senilai Rp 40 miliar. Komitmen fee itu dihitung dari kuota tambahan impor daging sapi Grup PT Induna Utama sebanyak 8.000 ton dikalikan Rp 5.000/ton.

Pada 10 Januari 2013, orang dekat Luthfi, Fathanah melalui Elda meminta uang kepada Maria sejumlah Rp 300 juta untuk diberikan kepada Luthfi. PT Indoguna sudah menyiapkan uang dan menyerahkan dana panas tersebut kepada Elda.

Namun ketika Elda hendak menyerahkan, Fathanah mengatakan uang tersebut agar disimpan dahulu. Fathanah meminta uang diserahkan ketika Luthfi hendak melakukan safari dakwah.

Bukan hanya itu, Fathanah lalu meminta uang Rp 1 miliar kepada PT Indoguna untuk keperluan operasional Luthfi dengan mengatakan jika ada penambahan kuota, grup Indoguna akan diprioritaskan. Atas permintaan uang tersebut, PT Indoguna menyanggupinya.

"Berdasarkan pertimbangan majelis hakim, terdakwa satu dan terdakwa dua memberikan uang ke Ahmad Fathanah. Meski uang itu belum sampai ke Luthfi, tapi motifnya merupakan satu kesatuan," ujar hakim anggota Alexander Marwata dalam unsur petimbangan amar putusan yang dibacakannya.


Kesimpulan point ini : uang Rp 1 miliar itu diterima Fathanah, Luthfi belum sempat terima, kalau Fathanah tidak keburu ditangkap maka Luthfi bisa menerima uang itu, dan TERBUKTI lagi Kan bahwa Luthfi Hasan Ishaaq tidak korupsi?????



3. Unsur Penyelenggara Negara Terpenuhi


Vonis hakim untuk dua direktur PT Indoguna Utama juga menyasar mengenai peran Luthfi Hasan Ishaaq. Eks presiden PKS itu terbukti berperan aktif untuk mengurusi pengajuan tambahan kuota impor daging dari PT Indoguna.

"Dapat ditarik kesimpulan pemberian uang Rp 1,3 miliar kepada Luthfi Hasan Ishaaq selaku penyelenggara negara melalui Ahmad Fathanah merupakan sarana untuk menggerakkan LHI agar mengupayakan dengan sungguh-sungguh penambahan kuota impor daging," ujar hakim Gosen Butar Butar.

Tim pengacara Luthfi sebelumnya menolak dakwaan jaksa penuntut umum karena dinilai tidak relevan dengan tugasnya di Komisi I. Di komisi tersebut, tak ada kaitannya dengan Kementerian Pertanian.

Namun KPK berpendapat lain. Luthfi sebagai penyelenggara negara dan presiden PKS kala itu bisa mempengaruhi keputusan Mentan Suswono yang juga dari PKS. Hakim pun sependapat dengan KPK.

Kesimpulan point ini : Tidak relevan dengan tugasnya Luthfi di Komisi I dan tak ada kaitannya dengan Kementerian Pertanian, jadi sebenarnya permainan Luthfi sudah cakep sekali, Fathanah ketangkep karena urusan proyek di kementan, lalu Luthfi di komisi I yang tidak ada kaitannya dengan kementan, inilah permainan korupsi para petinggi di negeri kita, membuat permainan se rapih mungkin , dan TERBUKTI lagi Kan bahwa Luthfi Hasan Ishaaq tidak korupsi?????



4. Luthfi Bergerak Aktif

Menurut hakim Gosen Butar Butar, Luthfi Hasan juga terbukti bergerak aktif dalam kasus suap impor daging. Baik itu dalam bentuk komunikasi telepon maupun melakukan pertemuan dengan orang-orang terkait.

Luthfi di antaranya memfasilitasi pertemuan di Medan. Di pertemuan itu Luthfi mengenalkan Dirut PT Indoguna, Maria Elisabeth Liman kepada Mentan Suswono.

Selain itu Luthfi juga terlibat percakapan di antaranya dengan Ahmad Fathanah dan Ahmad Rozi untuk mengupayakan agar Indoguna bisa mendapatkan penambahan kuota impor daging.

"Misal memfasilitasi pertemuan, memberikan arahan agar Maria menyiapkan data untuk meyakinkan menteri, meminta Suswono melalui Baran Wirawan agar peka terhadap daging sapi. Dan meminta data ke lapangan agar ada alasan penambahan kuota impor daging sapi," kata hakim Gosen.

Kesimpulan point ini : Luthfi hanya bercakap cakap dengan Ahmad Fathanah (transkrip percakapan http://bit.ly/19YFK5Z)   jadi Luthfi tidak terima uang dari fathanah (baru merencanakan oper duit keburu ketangkep) dan TERBUKTI lagi Kan bahwa Luthfi Hasan Ishaaq tidak korupsi?????


PKS polosnya minta ampun ,.. pergerakan mereka mudah dibaca ,.. analoginya gini :

Anak umur 5 tahun ngabisin air di gelas bapaknya , bapaknya melihat , lalu bapaknya pura2 ga tahu kalau anaknya minum airnya,... dan si anak bilang : "Ga tahu pak, tadi ada hantu yang minum air bapak" (Itulah tololnya PKS) hahahahaha

Rabu, 03 Juli 2013

Mekanisme Korupsi PKS



Saya bukan anggota dewan dan saya pun bukan penyelenggara Negara, tetapi saya sedikit faham bagaimana proses korupsi itu terjadi.
Berikut saya coba membuka pola sederhana bagaimana Korupsi bisa terjadi dan asal muasalnya darimana :


1. Himpunan Uang dari Setoran uang/pajak rakyat  yang menjadi APBN/APBD.
2. Departemen, instansi, dan pemerintahan lainnya punya rencana kerja.
3. Badan Anggaran (Dewan) menentukan alokasi.

4. Sinkronisasi antara Departemen, instansi, dan pemerintahan lainnya dengan alokasi BANGGAR.

5. Disinilah titik rantai dimulainya korupsi dan kolusi, Anggota dewan akan kontak pengusaha untuk ikut pekerjaan di dept A, B, C, D .... dst. Ataupun sebaliknya pengusaha kontak Anggota dewan mempertanyakan adakah peluang di dept A, B, C, D .... dst.

6. Penetapan di DEPKEU (Di posisi ini BANGGAR sudah aman, karena hanya merencanakan sedangkan deal sudah terjadi dengan para pengusaha dengan anggota dewan ataupun departemen terkait).

7. Tender dibuka ,.... Jreng jreng ,... disinilah para pengusaha bermain lagi dengan Departemen, instansi, dan pemerintahan lainnya .. jadi setoran si pengusaha itu ada 2 :
- ke anggota dewan.
- ke Departemen, instansi, dan pemerintahan lainnya.

8. Proyek berjalan dan akhir tahun = Pencairan , atau pencairan terjadi di 3 termin … disetiap termin inilah yang namanya JATAH PREMAN (JATPREM) mengalir ke pihak2 yang berkepentingan (dari mulai anggota dewan sampai ke elemen terkait (Departemen, instansi, dan pemerintahan lainnya)

9. Bagi2 jatah deh

Pertanyaannya PKS dapat darimana ????

Diatas sudah jelas bahwa Departemen, instansi, dan pemerintahan lainnya yang menjadi KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) tentunya sesuai dengan departemen tersebut dikuasai siapa ????

- Kemenkominfo, kementan, kemensos ya PKS penguasanya dan dapat kuenya.
- Departemen lain yang dikuasai demokrat , ya demokrat dapat kuenya.
- Departemen lain yang dikuasai PAN, ya PAN dapat kuenya.
- Departemen lain yang dikuasai Partai lainnya, ya Partai lainnya dapat kuenya.




Maka jika harapan PKS LHI bisa bebas dan tidak terbukti korupsi, memang benar ada kemungkinan juga tidak akan terbukti dia korupsi, di point 5 diatas yang saya jelaskan jika kamu adalah presiden partai ,. Maka tinggal cari orang yang bisa dipercaya, berani pasang badan, dan sudah biasa memainkan peranan.

nah rata2 di point 5 (Deal) dan 8 (Bagi kue) lah diundangnya para fustun dan "pesta pesta".

Jadi PKS kalau berharap LHI tidak terbukti bersalah dalam suap ini , ada kemungkinan bisa terjadi, Sedangkan Konteks yang dicermati masyarakat bukan itu ,... mau uang itu diterima atau belum sempat diterima ,... tapi permainan di kementan yang menjadi sorotan ...

Yang TERBUKA & TERANG BENDERANG itu bukan masalah LHI terima duitnya ,.. tapi PERMAINANNYA, dan lebih besar lagi karena permainan ini dilakukan oleh partai islam berbalut dakwah yang memanfaatkan arena suci bernama pengajian untuk mencapai tujuan politik.

Permainan tersebut adalah bukan permainan LHI semata, karena TIDAK MUNGKIN APBN untuk kementan bisa dimainkan LHI seorang ... ini adalah permainan kelompok, seperti halnya partai lain yang menguasai suatu departemen lainnya ,...

Seperti halnya dari demokrat Syarif Hasan Menteri Negara Koperasi dan UKM, silahkan ikuti proyek disana , tanpa deal jauh hari = tak menang.

kita kerucutkan sekarang masalahnya, ... Yang jadi masalah semakin membesar itu bukan LHInya ,.. tapi PKSnya , PKS berada pada posisi mengatakan : GW BERSIH, GW GA PERNAH KORUPSI, GW SUCI, & GW PARTAI TERBAIK"

kalimat "GW" diatas lah yang membuat masyarakat JIJIK ,.. sebagian kalangan sudah berada di atas level JIJIK, yaitu NAJIS.

Kalau mau komplain dan protes atas ucapan saya ,.. silahkan nih saya persilahkan ikutan sana proyek 2013 ini di kementan. Kalau bisa menang tanpa DEAL = HEBAT !!!

Kalau bicaranya secara hukum LHI tidak terlibat korupsi dalam konteks tidak menerima uang dari fathanah, ini bisa benar, karena posisi AF ketika ditangkap berbeda dengan tempat LHI berada ... kalau seperti ini saya rasa akan sulit kedepannya membersihkan KKN.

WHY ????

Karena cukup punya 1 orang yang berani pasang badan, maka si PERENCANA KORUPSI tidak akan bisa disentuh oleh hukum

Sudah jelas bentuk permainan diatas yang saya jelaskan itu turun temurun ,... dan tidak ada 1 pun parpol yang mengusung bagaiman mekanisme mencegah terjadinya permainan tersebut ... PNS dan orang2 yang berkecimpung di pemerintahan tahu betul mekanisme KORUPSI terjadi ....

yang membuat kebencian terhadap PKS adalah .. kita TST (TAU SAMA TAU) bagaimana pola korupsi itu terjadi, tapi PKS tetap berkata : PKS BERSIH, PKS TIDAK PERNAH KORUPSI, PKS SELALU MELAKUKAN KEBAIKAN, PKS TIDAK PERNAH MAIN PEREMPUAN.




KALAU MASIH ga sadar ,.. gue kasih contoh dah ...

Gue presiden partai ,.. gue punya banyak tangan di beberapa kementrian ,.. lalu lo adalah sahabat lama gue yang sangat bisa percaya.

pas gue jadi presiden partai, lo yang sama gue sudah saling percaya memainkan peranan pada posisi "Bisa Calo" atau "Bisa Eksekutor" , yang penting dapetin persentase dari proyek di kementrian yang tangan tangan anak buah gue berada.

Nah karena seringnya dapet duit gampang gue sama lo mainan fustun hahahaha.

Sepandai pandainya tupai melompat maka dia akan jatuh juga ,.. Lo habis terima duit dari salah satu pengusaha yang main proyek di kementrian anak anak gue,.. apeslah disitu lo ketangkep KPK ,.. dan lo belum sempet kasi duit ke gue (Kaga jadi deh main fustun) hahahahaha...

Nah enaknya disini Gue dibela partai gue ... karena gue belum terima duit dari lo.

lo ya bakalan terima hukuman,.. tapi tenang , suplai duit gue buat lo ga bakal berhenti,.. sefti ama fustun laen tetep gue kasih biaya.

Begitulah cerita sederhananya .. PARA Kader dan simpatisan newbie di PKS PADA NGERTI GA ????

Kalau masih ga ngerti dan membela itu LHI bak dewa yang suci, gw nyerah deh hahahaha, ternyata BEBEL hahahahahaha



PKS = Raja Ngeles + Raja Alasan





Inilah FAKTA yang terjadi :

- Saat kasus baru bergulir lalu yahudi & zionis dituduh.
- Saat dituduh korupsi, bilangnya tidak ada bukti.
- Saat diberikan bukti, katanya tunggu keputusan pengadilan
- Saat ada keputusan, hakim yg disalahkan....

Setelah ini... pasti akan ramai Web2 PKS dan para kadernya siap2 dgn serangan baru:

Pembentukan opini publik seakan2 PKS dizolimi dgn keputusan hakim.... yg bla... bla...

Hal ini Sesuai dengan tulisan yang berjudul "Bila Politikus Menjadi Pemain Sepak Bola"


Bila Politikus Menjadi Pemain Sepak Bola

1. Bila terkena kartu merah.
Jawabannya: "bagi saya tidak apa-apa bila diberi kartu merah, asal sesuai dengan peraturan yang ada, silahkan ditinjau kembali".

2. Bila kalah 1-7.
"Kita telah berhasil memperkecil kekalahan dan telah berhasil mencetak gol ke gawang lawan."

3. Bila mendapat kartu kuning.
"Pasti ada pihak ketiga mempengaruhi wasit yang ingin mendiskreditkan kita".

4. Bila dijegal lawan.
"Mereka tidak suka kepada kami dan berusaha dengan segala cara untuk mencederai kami".

5.Bila menjegal lawan.
"Tindakan ini perlu diambil guna melindungi keamanaan pemain-pemain kami pada umumnya dan pada penjaga gawang kami khususnya".

6.Bila tertangkap basah memukul pemain lawan.
"Saya tidak bermaksud melukainya, saya hanya mencoba bercanda dengannya untuk meredakan ketegangan".

7. Bila tertangkap basah berpura-pura sakit di kotak pinalti lawan.
"Ajaib..rasa sakit saya bisa menghilang sekejap saja...."

8.Bila dibangkucadangkan pada pertandingan penting.
"Saya harus melihat dan menganalisa pertandingan ini dari pinggir lapangan, karena saya berada di luar lapangan maka otomatis jangkauan saya melihat pola permainan lawan lebih luas daripada mereka yang sedang bermain, maka saya akan memberi petunjuk kepada teman-teman, bagaimana strategi yang tepat untuk mengalahkan lawan."

9. Bila bermain jelek.
"Kami tidak bermain jelek, merekalah pengamat yang tidak mengerti pola permainan kami".

10. Bila tersisih di ronde awal.
"Lawan-lawan kami bermain curang, mereka memiliki wasit dan penjaga garis yang bisa dibeli".

11. Bila pendukung teamnya berbuat rusuh.
"Pendukung team lawan berusaha memancing amarah pendukung kami, jadi jangan salahkan mereka bila mereka menjadi beringas".

12. Bila terjadi perpecahan dalam team.
"Tidak ada perpecahan di kesebelasan kami. Hanya perbedaan sedikit pendapat saja, bagaimanapun juga kami tetap kompak dan bersatu di bawah komando pelatih".

13. Bila dijauhi banyak pendukungnya.
"Mereka yang tidak mendukung kami lagi hanyalah segelintir orang saja".

14. Bila tertangkap basah menggunakan obat-obatan.
"Ada pihak yang telah membohongi saya, mereka bilang ini obat untuk menyembuhkan penyakit batuk saya".

15. Bila dipecat dari teamnya.
"Saya ingin beristirahat untuk jangka waktu tertentu”
 
 

Miris Melihat Kondisi PKS Sekarang



Saya sangat miris melihat PKS sekarang ,.. partai yang dulu sangat saya cintai , dan saya juga dulu sama seperti para pembela PKS saat ini ... saya gelap mata gelap hati .. dan saya bisa sadar ketika saya telah berubah, ketika bicara PKS saya selalu seperti ini :

Saat saya salah , saya selalu cari alasan

Saat PKS diserang media, saya selalu bilang kalian PKS Hater

Saat PKS dibully habis2an ,.. saya selalu bilang kalian korban media

Saat ada yang memberikan penilaian jelek kepada PKS, saya selalu bilang kamu tabayyun deh

Saat ada peluang dimana partai lain ada kesalahan, saya publish partai lain tersebut habis2an dan berusaha mengalihkan isu keburukan PKS


Setelah saya melakukan point2 diatas lah saya tersadar ,.. saya telah membela partai yang salah yang telah merubah pribadi saya menjadi pribadi yang buruk, mudah mudahan para kader dibawah dapat segera menyadari apa yang terjadi pada petinggi PKS saat ini.

Saya bersumpah demi nama TUHAN saya ALLAH SWT, tidak ada yang membayar saya untuk tulisan ini dan tidak ada sedikitpun keuntungan yang saya dapat, Saya hanya seorang rakyat Indonesia yang menginginkan Negara ini lebih baik.

PKS kini benar benar berubah 180 derajat, sangat terlihat bagaimana jika mereka di posisi untung mereka baik dan akrab, di posisi tidak beruntung mereka berubah menjadi musuh.

Masih ingatkah slogan 2009 dulu : “PKS PARTAIKU, SBY PRESIDENKU”





Mengapa saya katakan PKS berubah 180 derajat, dan sangat terlihat bagaimana jika mereka di posisi untung mereka baik dan akrab, di posisi tidak beruntung mereka berubah menjadi musuh. Lihatlah apa yang terjadi hari ini ???

Kemunafikan Fahri Hamzah PKS

Pada Jumat, 24/05/2013 15:13 WIB sangat jelas Fahri Hamzah mengatakan : "Saya Nggak Kenal Fathanah"

Wasekjen PKS Fahri Hamzah heran dengan isu yang berkembang soal Ahmad Fathanah. Yang justru ramai pemberitaan soal perempuan. Dia menduga ada niatan tertentu pada PKS. Tapi, bagaimana dengan Fahri, apakah dia kenal Fathanah?

"Saya nggak tahu, nggak kenal," tegas Fahri saat ditemui wartawan di sela-sela rapat DPW PKS, di Hotel Bidakar, Jaksel, Jumat (24/5/2013).

Fahri menengarai, ramainya perempuan di kasus Fathanah dan Luthfi ini seperti festival KPK. "Nggak bener ini. Kenapa nama perempuan saja yang disebut. Ini kan jahat," imbuhnya.

Fahri mempersoalkan data transaksi Fathanah yang diungkap dan hanya perempuan saja. Padahal dia yakin data transaksi ada ribuan, tak hanya ke perempuan.

"Fathanah pinjam uang TPPU, Fathanah pesan tiket, TPPU. Kalau terus di-blackmail seperti itu terus politik bagaimana? Pertemanan gimana?" tutupnya.


Sumber : http://news.detik.com/read/2013/05/24/151334/2255149/10/fahri-hamzah-saya-nggak-kenal-fathanah


Satu bulan kemudian, STATEMENT Fahri Hamzah BERUBAH TOTAL setelah ditemukannya foto Fahri Hamzah yang sedang duduk di jamuan dan Fahri Hamzah duduk disebelah fathanah
















Terdakwa kasus suap kuota impor daging sapi Ahmad Fathanah mengaku kenal dengan Fahri Hamzah, walau Wasekjen PKS itu pernah menyatakan tak kenal dengannya. Saat dikonformasi kembali, Fahri kali ini mengatakan hanya pernah bertemu.

“Ini ada operasi KPK, foto di HP Fathanah dia keluarin, di situ saya ada foto dengan Fathanah ya dia sahabat Pak Lutfhi. Nggak mungkin saya nggak ketemu dia (Fathanah),” kata Fahri Hamzah saat menemui wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/6/2013).


Dalam pertemuan itu menurut Fahri, ia tidak bercakap-cakap dengan Fathanah, apalagi membahas soal kasus atau hal-hal yang menjadi proses hukum saat ini.
“Anda bisa cek apa ada percakapan saya dengan dia?” ucapnya.
Fahri juga menyatakan soal kenal mengenal tidak relevan dengan kasus Fathanah. Seolah dengan mengenal siapa saja bisa terseret kasusnya.


“Ini irrelevan saja, saya terus terang nggak tertarik semacam ini,” kata anggota komisi III itu.
Sebelumnya, Fathanah mengaku kenal dengan Fahri Hamzah meski sebelumnya Fahri menyatakan tak mengenal. “Insya Allah kenal,” kata Fathanah usai persidangan di Pengadilan Tipikor Senin.


Sumber : http://www.kabarpks.com/2013/06/fathanah-mengaku-kenal-ini-tanggapan.html


Kesimpulan Penulis : Tulisan ini tidak mengenai Kolusi di kementan, tetapi lebih mengenai perilaku PKS saat ini, dapat dilihat dengan jelas bahwa kader PKS telah berubah menjadi PEMBOHONG, apalagi si PEMBOHONG itu adalah seorang anggota dewan yang terhormat.


Mau dibawa kemana negera Indonesia ini  jika seorang anggota dewan yang berasal dari partai islam berbalut dakwah adalah seorang PEMBOHONG.

Persamaan PKI dan PKS



PERSAMAAN PKI DAN PKS





Menyingkat kata, saya akan uraikan persamaan antara Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

    A.   INTERNASIONALIS
·          Baik PKI maupun PKS berorientasi Internasionalis. Dahulu, PKI dianggap kepanjangan tangan Partai Komunis Uni Sovyet dan China. Meskipun Partai Komunis di dua negara itu berbeda dengan PKI. Demikian halnya dengan PKS merupakan perpanjangan tangan Ikhwanul Muslimin (IM) dari Mesir. Meskipun varian Ikhwanul Muslimin di berbagai negara tidaklah selalu sama. PKS mengambil IM varian Sa’id Hawwa faksi Qiyadah Syaikh.
·        Cita-cita gerakan komunis, tercipta keadilan distributif ala sosialisme di seluruh negri. Sedangkan gerakan Ikhwanul Muslimin fi Mizanil Islam . Dengan turunan membebaskan negeri dari kekuatan asing. Menegakan masyarakat demokrasi nasional berbasis sosialisme di Indonesia. Sedangkan IM, menegakan negara Islam yang merdeka dan memberlakukan hukum-hukum Islam (Risalah Ta’alim)
·        PKI tidak secara terang-terangan mengacu kepada gerakan Komunisme di Uni Sovyet maupun China. Demikian halnya dengan PKS. Dalam Piagam Pendirian dan AD/ART tidak ada disebutkan PKS perpanjangan tangan IM dari Mesir. Meskipun demikian, baik PKS maupun PKI memiliki orientasi gerakan yang sama: universal internasionalis.
·        Bisa kita bandingkan dengan Partai Politik yang ada sekarang di Indonesia di luar PKS. Apakah ada yang memiliki orientasi Internasionalis, selain PKS. Di luar partai, ada ormas seperti Hizbul Tahir, yang juga berorientasi Internasionalis.
·        Jaringan Internasionalis antar komune (PKI) dan ikhwan (PKS) menjadikan ikatan solidaritas dan persaudaraan lintas negara menjadi kuat. Seperti PKI yang membantu mengembangkan gerakan komunis di Vietnam, dan merespon ketegangan blok soviet dan Amerika. Demikian halnya dengan PKS, yang sangat cepat merespon HI Palestina bernama HAMMAS dalam perjuangan melawan Israel. Makanya tak mengherankan jika PKS lebih peduli dengan isyu Palestina, ketimbangan isyu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab yang menderita. Karena lebih terikat pada Internasionalis daripada ikatan Nasionalis. Padahal TKI yang menjadi korban, mayoritas juga Muslim yang teraniyaya.
·        Untuk menunjang ikatan solidaritas persaudaraan, PKI membangun Poros Jakarta Peking. Sedangkan PKS, membangun poros Indonesia Turki. Selain membangun komunikasi juga membuat program pendidikan para kader. Persis dengan PKI yang mengirim kadernya untuk belajar di Universitas di China, Moskow, Prancis dan negara Eropa lainnya. PKS pun mendapat jalan untuk mengirimkan kadernya untuk belajar di pelbagai Universitas di Timur Tengah dimana IM ada disana. Saat ini IM cukup berkembang di Syiria, Yordania, Iraq, Libanon, Turki, Arab Saudi, Yaman dan Sudan. Saat pendirian awal PK pada tahun 1998, IM dari negara di Timur Tengah banyak membantu pendanaan..

B.   MUSUH BERSAMA
·        Perbedaan ideologi memacu ketegangan antar blok dunia. Meskipun Indonesia secara nyata berada pada posisi Non Blok, akan tetapi karena pengaruh PKI, Sukarno sering menyerang kebijakan Amerika dan Inggris. Kebencian terhadap Amerika dan Inggris, sama dengan partai komunis di negara manapun. Demikian juga dengan PKS, yang memandang Amerika dan Israel sebagai musuh bersama. Dimanapun IM berada dan di negara manapun.
·        Untuk identifikasi musuh, maka diciptakan jargon bersama. PKI menyebut Amerika dan sekutunya sebagai bahaya Imperialisme. Sedangkan PKS dan IM menyebutnya sebagai bahaya zionis. Jargon ini seragam dinegara manapun. Secara tidak langsung menunjuk pada sasaran yang sama: Amerika dan Israel.
·        Sementara untuk musuh di dalam negri, mereka biasa menyebut dengan istilah “antek atau agen”. PKI menyebut antek atau agen Imperialis, sedang PKS menyebunya antek atau agen Zionis. Siapapun orang atau organisasi yang mereka anggap musuh, maka akan keluar stigma ini.
·        Baik PKI dan PKS tidak menyukai hal yang berbau “barat”. Bagi mereka barat identik dengan Liberal. PKI sering menuding para pejabat negara dengan gaya hidup mewah dan PSI, dicap sebagai prilaku Liberal. Demikian juga dengan PKS yang sering menuding orang dengan cap serupa: Liberal. Diantaranya menuding Liberal kepada media massa. Padahal senyatanya prinsip liberal (kebebasan) pers hanya tumbuh di negara-negara demokratis. Hanya negara yang otoriter yang membatasi ruang kebebasan pers. Seperti di Uni Soviet atau di zaman Orde Baru di bawah pemerintahan Soeharto.
·        Ketika Uni Soviet berhadapan dengan sekutu yg dipimpin oleh Amerika dalam perebutan Jerman tahun 1945, maka saat itu, kebencian terhadap Amerika dan sekutunya lahir. Kebencian Uni Soviet terhadap Amerika ditularkan gerakan komunis di Indonesia. Demikian juga dengan gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir yang secara langsung terlibat perang di Palestina melawan Israel. Kebencian terhadap Israel zionis Amerika, ditularkan juga ke Indonesia.
·        Padahal sejarahnya musuh Indonesia adalah Belanda, Jepang dan NICA Inggris. Belum pernah bangsa Indonesia melakukan konfrontasi langsung dengan Amerika. Namun bibit permusuhan dengan Amerika dibawa oleh komunis Soviet, maka PKI pun mengangap sebagai musuh bersama. Demikian juga Israel belum pernah terlibat konfrontasi langsung dengan Indonesia. Namun bibit permusuhan dari IM Mesir, masuk juga ke Indonesia lewat PKS.
·        Sebaliknya, PKI tidak pernah menjadikan zionis atau Israel sebagai isyu permusuhan. Demikian juga dengan PKS, tidak pernah menjadikan komunis Soviet (Rusia) dan China, sebagai isyu permusuhan. Padahal jika dilihat ajaran komunisme dianggap ateis atau tidak mengakui adanya Tuhan.
·        Baik PKI dan PKS sangat kaya perbendaharaan untuk memberi stempel bagi musuh-musuhnya. Dahulu ada cap seperti kaum sarungan, tuan tanah, feodal, kapitalis birokrat (kabir), sekterian, revisionis, anti rakyat. Sekarang muncul cap kafir, dajjal, tukang fitnah,thogut, musyrik dll. Pendek kata, baik PKI dan PKS sangat mudah memberi cap stempel kepada musuh-musuhnya.

C.   METODE GERAKAN
·        Aksi massa, mobilisasi dan demostrasi digunakan sebagai metode gerakan baik oleh PKI maupun PKS. Hal ini untuk menguji para kader pada satu isyu dan terdisiplinkan. PKI sering menggunakan Gelora Istora Senayan untuk mengumpulkan para kader. Mendengar pidato Aidit. Dan para petani, buruh sering melakukan demo ke kedutaan dan gedung pemerintahan. Demikian juga dengan PKS. Berbeda dengan mobilisasi massa atau demostrasi yang dilakukan oleh kelompok lain. Baik PKS maupun PKI, demonstrasi nampak lebih tertib dan disiplin.
·        Aksi Massa terorganisir dan sepihak juga digunakan. Biasa dikenal istilah “pendudukan”. Para kader PKI sering melakukan aksi sepihak dengan menduduki tanah-tanah di pedesaan. Sedangkan PKS wilayah pendudukannya adalah Mesjid dan lembaga intra kampus. Karena basis PKI dan PKS berbeda. Tetapi sama dalam pengertian aksi sepihak atau pendudukan atau okupasi.
·        Mendirikan Partai politik dan Ikut Pemilu. Gerakan komunis di Indonesia di mulai dengan perpecahan di tubuh SI pada tahun 1918. Setelah itu SI Merah masuk ke basis buruh. Peristiwa pemberontakan pertama dikenal dengan pemogokan buruh pada tahun 1926. Sifat pemberontakan PKI, kembali terjadi pada perististiwa madiun 1948. Tetapi kemudian, PKI mengubah siasat dengan ikut Pemilu pada tahun 1955. Demikian juga dengan PKS, yang awalnya adalah kelompok tarbiyah di mesjid dan kampus. Sistem gerilya dilakukan. Meskipun ada cikal bakal pemberontakan, seperti keterlibatan Hilmi Aminuddin dalam gerakan NII. Atau keterlibatan Danu Mohammad (ayah Hilmi Aminuddin) dalam pemeberontakan DI/TII. Tetapi untuk sementara metode frontal ini diredam dahulu. Dan memilih metode pendirian partai secara formal dan ikut Pemilu. Pada tahun 1998, kelompok ini membentuk PK dan ikut Pemilu.
·        Perubahan metode gerakan atau taktik gerakan, sudah lazim dilakukan di berbagai negara. Di Indonesia contohnya, gerakan perlawanan bersenjata GAM berubah menjadi partai politik dan ikut pemilu. Juga seperti gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir, yang kemudian mengubah taktik untuk menjadi partai politik dan ikut Pemilu. Perubahan metode ini sekarang marak dilakukan gerakan di Amerika Latin. Slogannya, “dari peluru menuju pemilu”
·        Metode pendirian partai politik dan ikut Pemilu sesungguhnya baru baik bagi PKI maupun PKS. Karena metode gerakan murni tidaklah demikian. Seperti gerakan komunis China dan Uni Soviet, lebih memilih jalan revolusi. Gerakan komunis memang dikomando oleh Partai Komunis, tetapi tidak menempuh jalan pemilu tetapi revolusi. Begitupun dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir, didirikan tahun 1928, memilih jalan gerakan perlawanan bahkan membentuk divisi militer untuk berperang melawan Israel di Palestina.
·        Kemampuan menggalang dan konsolidasi PKI dan PKS tidak diragukan lagi. Bayangkan, setelah dihajar oleh TNI pada pemberontakan Madiun 1948, PKI dapat bangkit kembali. Dalam waktu 7 tahun, PKI dapat masuk 5 besar partai yang menang Pemilu 1955. Begitu juga dengan PKS. Dalam waktu yang relatif singkat PKS dapat masuk 5 besar pada pemilu 2009. Bahkan perolehan suara antara tahun 1999 ke 2004, melonjak hingga 600%.
·        Baik PKI maupun PKS, menganggap partai adalah komunitas. Bukan semata kendaraan politik. Partai harus mampu memberi jawaban atas masalah anggota, simpatisan dan kader. Baik masalah ekonomi maupun sosial. Kantor partai PKI dan PKS adalah markas yang hidup dan dinamik. Semua hal diurus. Dari urusan anggota yang melahirkan hingga meninggal dunia.

D.   POLITIK, KEKUASAAN
Dalam menjalankan politik, PKI dan PKS menempuh jalan akomodatif semu atau konfrontasi terbelah. Maksudnya, para elit PKI dapat bekerjasama dengan Presiden Sukarno untuk melawan musuh Amerika, tetapi dilain sisi para anggota PKI melakukan aksi-aksi sepihak merongrong pemerintahan Sukarno. Satu sisi mendukung, satu sisi menentang. Seperti yang dilakukan PKS saat ini pun serupa. Tidak jelas kelamin opoisisi atau berada dalam koalisi. Baik PKI dan PKS berprinsip, berpihak yang memiliki peluang menang besar. Dalam khazanah politik dikenal dengan taktik, “polisi baik dan polisi jahat”. Partai membagi peran, siapa yang menjalankan sebagai “polisi baik” dan siapa yang berperan sebagai “polisi jahat”. Itulah yang saya sebut dengan konfrontasi terbelah.
 Baik PKI maupun PKS merangkul dan masuk ke semua lini. Meskipun basis utama PKI adalah buruh tani, tetapi untuk menjalankan politik kekuasaan, mereka masuk juga ke kelompok elit politik dan TNI. Sehingga dulu, kita mendengar banyak perwira TNI yang merupakan binaan PKI. Begitu juga dengan PKS, mereka masuk ke TNI lewat Wiranto, masuk ke Cendana lewat Titiek Suharto, dan mulai mengambil hati kelompok NU dan Muhammadiyah. Padahal secara ajaran, kelompok yang didekati ini bertentangan secara “ideologis”. Alasan PKI dahulu, masih banyak anasir borjuasi kecil yang revolusioner.

E.   PARTAI KADER
Baik PKI mapun PKS memilih bentuk sebagai Partai Kader. Meskipun pada tahun 1960an, PKI mengkombinasikan antara Partai Kader dan Partai Massa. Demikian juga dengan PKS, setelah tahun 2010, mendeklarasikan diri sebagai partai terbuka. Meskipun demikian, motor pengerak tetap bertumpu pada kader. Alasannya serupa, partai kader yang bersifat eksklusif sulit untuk merangkul semua kelompok untuk memenangkan Pemilu.
Pembinaan kader yang dilakukan PKI dan PKS mengunakan sistem sel. Membentuk kelompok kecil beranggota tidak lebih dari 7-10 orang dan dibina oleh seorang mentor. Istilah “dibina” dahulu dipergunakan juga oleh PKI. Sehingga jelas hubungan antara Mentor (guru/ murrobi) dan kader (murid). Setiap seminggu sekali, para mentor akan bertemu untuk melaporkan perkembangan binaan masing-masing dalam rapat bersama antar mentor. Usroh, sistem sel ini bersifat eksklusif. Jelas perjenjangan kadernya. Hubungan guru dan murid digunakannya oleh kalangan NU, dengan hubungan Kiai dan Santri. Tetapi hubungan ini tidak dilakukan dalam sistem sel.
Dalam pola yang seperti ini, sulit bagi murid untuk melawan guru. Karena pembinaan dilakukan bertahun-tahun lamanya. Guru atau Murrobi sebenarnya juga murid dari guru di atasnya. Bila ada yang menyerang guru atau kiai, maka para murid akan serentak membelanya.
Para mentor atau guru akan menunjukan buku buku wajib yang harus dibaca oleh para kader. Mengikuti pengajian / Liqo atau diskusi lapangan (istilah PKI) secara rutin. Pada saat yang bersamaan, akan keluar beberapa doktrin dasar. Seperti menjauhi kehidupan duniawi (PKS) atau kehidupan kaum borjuis (PKI).
Baik PKI dan PKS mengenal “sumpah” atau “baiat” bagi anggotanya. Hal ini untuk mengikat dengan kesatuan komune atau jama’ah. Hampir semua kader dipahamkan jika mereka berbeda pendapat dengan qiyadah (pemimpin) dan mengkritiknya, hal itu bisa mencederai makna bai’at dan jamaah
Para kader dituntut untuk “melek buku”. Belajar terus menerus. Selain itu mereka diarahkan untuk mengikuti kursus-kursus ideologi maupun kursus ketrampilan. Sekolah-sekolah formal dibangun sejak TK/SD. Bahkan PKI memiliki perguruan tinggi, namanya Akademi Ali Archam. Sekolah-sekolah PKI tidak terlampu jauh dengan pabrik atau wilayah perkebunan. Sedangkan PKS, sekolah berdekatan dengan Masjid.
Literatur wajib yang dibaca oleh kader sudah dipandu. Seperti buku sejarah dan karya Hasan Al Banna, Sayyid Qutb, Abul A’la Al-Maududi dan Yusuf Qaradhawi. Begitupun dengan PKI, yang mewajibkan kader memahami pemikiran Karl Marx, Feurbach, Hegel, Lenin, dan Mao Tse Tung. Kisah perjuangan Hasan Al Banna tidak kalah heroik dengan kisah perjuangan Mao Tse Tung. Dan dapat membangkitkan semangat para kader. Bacaan wajib lebih bersifat agitatif dan menjadi doktrin. Seperti Matrialisme, Dialektika Historis (MDH), Manifesto Komunis atau Garis Masa (PKI). Sedangkan PKS, akan diperkenalkan dengan bacaan Tarbiyah Politik, Pajak Kehinaan atau Catatan Harian Dakwah. Mempertegas varian gerakan PKI mengajarkan doktrin Marxisme Lenisme, sedang PKS diperkenalkan IM varian Quthbiyah.
Baik PKI dan PKS, tidak percaya pada media massa. Mereka menganggap media massa tidak lebih dari propaganda agen barat atau kaum kapitalis. Untuk menyeimbangkan itu, PKI dan PKS membuat media propaganda tersendiri. Dahulu oplah koran seperti “bintang merah” yang dikeluarkan PKI mengalahkan oplah koran umum. Karena para kader wajib membacanya. Informasi yang benar hanya bersumber pada Partai. Di luar itu hanya berisi fitnah atau propaganda hitam.
Tidak ada hari bagi kader PKI dan PKS untuk melakukan dakwah (PKS) atau Propaganda (PKI). Tugas ini, tugas semua kader di semua tingkatan. Istilah PKI, semua kader adalah agen AgitProp (Agitasi propaganda). Salah satu tujuan dakwah dan propaganda adalah pengorganisasian calon-calon kader baru. Berbeda dengan partai politik lain, yang baru melakukan kampanye saat menjelang Pemilu. PKI dan PKS, tugas dakwah atau propaganda dilakukan setiap hari, setiap saat.
Baik PKI maupun PKS, mengandalkan iuran dan infaq anggota. Kantor pusat PKI di jalan Kramat Raya Jakarta, sebagian besar dananya diperoleh dari sumbangan anggotanya. Semua pendapatan dari anggota dibukukan secara rapi.
Ciri yang dapat dilihat juga antara PKI dan PKS, dalam penyebutan istilah. Misalnya, kata “kawan” disadur dari kosa kata “Camerade” yang biasa dipakai kaum komunis di Soviet. PKS mengunakan kata ikhwan dan ukhti; ana dan antum. Atau istilah “revolusi” menjadi “jihad”; istilah “martir” menjadi “mujahid”. Istilah “setan desa” menjadi “thaghut’.
Kedua partai ini, juga mengatur kehidupan anggota dan kadernya hingga pada tingkat rumah tangga. Dahulu ada istilah, nikah ala partai, maka kini PKS mengambil jodoh di lingkungan anggota sendiri. PKI lebih rigit mengatur kehidupan. Sampai ada pembatasan harta di semua anggota dan kadernya. Mereka dituntut hidup sederhana. Para pejabatnya hanya diizinkan untuk memiliki satu radio transistor saat itu. Kehidupan “sama rasa sama rata” itu kemudian diterapkan juga di PKS. Tuntutan hidup sederhana, saling berbagi dan tolong menolong sesama anggota dan kader.
Doktrin kehidupan diantaranya: “10 pedoman Hidup” ajaran Hasan Al Banna (PKS). Sedangkan PKI menggunakan doktrin “Tiga boleh, Lima Jangan”. Lima Jangan model PKI mengambil dari norma Jawa: mo-limo.
Baik PKI dan PKS sangat ketat mengajarkan doktrin kepada kadernya. Sikap dan kepatuhan para kader dipandu juga dengan “Tuntutan Kader Revolusioner” (PKI) atau “Enam Rukun Leadership” (PKS). Secara umum berisi sikap ta’at, percaya kepada pimpinan (tsiqoh), putusan garis massa atau syuro qiyadah, ijtihad, dan fiqhuddakwah.
Secara struktur organisasi, PKI dan PKS tidak bergantung kepada ketua umum atau Presiden. Dahulu PKI mengunakan struktur Comite Central dan Polit Biro; saat ini PKS menggunakan Majelis Syuro dan Dewan Syariah. Sidang Comite Central lah yang menjadi lembaga tertinggi di Partai. Demikian juga dengan PKS, yang menempatkan Majelis Syuro di posisi tertinggi.

F.   POTENSI KEKERASAN
 Baik PKI maupun PKS, memiliki bibit pemberontakan dari sumber aslinya. Jika dahulu, PKI tengah mempersiapkan “angkatan kelima” dengan mempersenjatai kaum tani. Sama persis yang dilakukan dengan Partai Komunisme China. Sedangkan bibit PKS yakni Ikhawanul Muslimin Mesir memilik brigade tempur yang dinamakan Fidayanul Muslimin.
 Potensi kekerasan tertanam dalam ajaran yang digunakan PKI dan PKS. Untuk melawan musuh-musuhnya, maka jalan kekerasan dapat ditempuh. Membunuh orang kafir, menjarah kekayaan mereka sesuatu yang halal. Sedangkan PKI melakukan gerakan pemberontakan dan aksi sepihak sudah dilakukannya.


Persamaan pola gerakan Ikhwanul Muslimin sayap Quthbiyah dengan gerakan Marxisme – Leninisme (ML) pernah ditulis oleh John Gray dalam buku, “How Marx turned Muslim”. Gray mengkaji darimana datangnya pemikiran radikalisme gerakan yang ada dalam tubuh IM sayap Quthubiyah. Padahal Sayyid Quttub lebih digambarkan sebagai seorang sufi tradisional. Rupanya pemikiran Sayyid Quttub dipengaruhi oleh maraknya gerakan radikalisme termasuk ML di Eropa pada tahun 1920an. Sehingga wajah sufi tidaklah tergambar sebagimana ulama salaf maupun khalaf. Ditambah represif kolonial Inggris, pemerintahan yang otoriter dan gejolak perlawanan di Palestina, hingga melahirkan model gerakan dakwah yang cukup radikal.
Partai politik dengan basis ideologi sosialisme di Indonesia bukan hanya PKI. Banyak. Termasuk PNI yang dianggap Partai Nasionalis juga mengintrodusir paham sosialisme ala Indonesia. Di luar itu ada Partai Sosialisme Indonesia (PSI) dan Partai Murba. Tetapi, model gerakan yang radikal dan mengunakan pola partai kader hanya PKI. Demikian juga Partai Politik dengan basis Islam, bukan hanya PKS. Banyak. Tetapi, model gerakan yang radikal dan mengunakan pola partai kader hanya PKS. Pada titik ini terjadi kemiripan pola gerakan antara PKI dan PKS.

PKI menjadikan azas komunisme dengan corak ateis sebagai ideologi utama, dan PKS menjadikan azas dakwah islam dengan corak penghambaan kepada Alloh swt sebagai ideologi utama kemudian mereka menjadikan kelompok2 yang memiliki visi yang sama untuk berporos pada ideologi mereka.